Kanker hati merupakan salah satu penyakit yang harapan hidupnya rendah. Setelah didiagnosis kanker hati, seseorang biasanya hanya dapat bertahan hidup dalam waktu sekitar lima bulan. Ini karena biasanya kanker hati baru terdeteksi dalam stadium lanjut.
Dokter spesialis penyakit dalam gastroenterologi dan hepatologi
Rino A Gani menuturkan, pada stadium awal, gejala kanker hati biasanya
belum terlihat. Maka ketika gejala baru muncul pada stadium sudah
lanjut, penyakit menjadi lebih sulit untuk disembuhkan.
"Itulah mengapa, kebanyakan pasien terlambat didiagnosis, begitu
terdiagnosis sudah lanjut stadiumnya, " ujarnya dalam seminar media
terkait penanganan kanker hati stadium lanjut di Jakarta, Selasa
(26/8/2014).
Prinsip dari hampir semua intervensi medis, semakin cepat penyakit
diobati, maka hasil terapinya akan lebih baik. Bila semakin lambat
datang ke tenaga medis, maka semakin kecil juga kemungkinannya untuk
sembuh.
Karena itulah, orang perlu mencermati jika mengalami tanda-tanda
kanker hati stadium lanjut berikut ini: nyeri di perut bagian kanan
atas, terasa ada benjolan di perut bagian kanan atas, kembung, mual,
muntah, nafsu makan berkurang, perut terasa penuh, serta berat badan
turun drastis meski tidak menjalani program penurunan berat badan.
Selain itu, ada juga tanda-tanda yang lebih spesifik untuk kanker hati stadium lanjut yaitu kulit dan mata berwarna kuning, badan lemah
dan lesu, tinja berwarna pucat, dan air seni berwarna gelap.
"Jika mengalami tanda-tanda seperti itu, lebih baik memeriksakan diri untuk mendapat diagnosis yang tepat," kata Rino.
Terlepas dari mewaspadai gejala, hal yang terpenting sebenarnya
adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, dengan memilih pola makan, dan
tetap berolahraga di tengah kesibukan.
Selain itu, hal yang juga perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan
penyakit kanker hati adalah deteksi dini. Terutama bagi mereka yang
memiliki riwayat keluarga dengan kanker hati, sirosis hati, dan
hepatitis. Deteksi dini bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
laboratorium.
Penulis : Unoviana Kartika / www.kompas.com
No comments:
Post a Comment