Perbaiki Kualitas Pengobatan Kanker di Bangsal Khusus Anak
Penulis : Rosmha Widiyani |
Selasa, 18 Februari 2014 | 14:24 WIB
KOMPAS.com -
Pengobatan kanker yang membutuhkan waktu lama kerap menyebabkan pasien
mengalami stres dan trauma. Rasa sakit akibat pertumbuhan sel dan proses
pengobatan mengakibatkan penderita ketakutan tiap kali melihat jarum
suntik, infus, atau sekedar warna putih.
Padahal kanker tak hanya dialami orang dewasa,, melainkan juga
anak-anak. Akibatnya, pengobatan untuk kesembuhan maupun paliatif tak
memberi manfaat maksimal, karena adanya tekanan psikologi pada
penderitanya. Hal ini tentu berakibat buruk pada kemajuan pengobatan
penderita kanker.
Penderita kanker, terutama anak-anak, membutuhkan lingkungan ceria
yang sesuai dengan dunianya. Lingkungan yang ceria juga dibutuhkan
supaya anak tak stres saat menjalani terapi kanker, yang tak hanya
sekali.
"Pengobatan kanker tak melulu urusan medis, tapi juga psikologis.
Konsep pengobatan kanker dewasa berbeda dengan anak, yang membutuhkan
waktu lebih banyak dengan orangtua," kata Hospital Director MRCCC Siloam
Hospital, Melissa Luwia, pada perayaan Hari Kanker Anak Internasional,
Sabtu (15/2/2014).
Dalam kesempatan ini, MRCCC mengenalkan bangsal kanker anak
bersahabat yang terletak di lantai 31. Bangsal ini memungkinkan anak
selalu ditemani seorang pendamping dan lebih banyak menghabiskan waktu
dengan orangtuanya. Anak juga diperkenankan bermain, menggali inspirasi,
dan potensi dalam dirinya. Di bangsal ini orangtua juga bisa
menumpahkan keluh kesah selama mendampingi anaknya.
Lingkungan yang menyenangkan diharapkan bisa meminimalkan tekanan
psikologi pada anak akibat kanker. "Kanker tidak melulu identik dengan
rasa takut dan stres. Anak yang menderita kanker bisa mengembangkan
potensi dan bermain sesuai anak seumurnya. Dengan lingkungan yang lebih
menyenangkan, maka kualitas hidup dan pengobatan bisa memberi manfaat
lebih besar," kata ahli onkologi anak, Edi Setiawan Tehuteru.
Tentunya bangsal kanker anak bersahabat tetap menerapkan aturan
ketat untuk menjaga kebersihan ruangan. Alat bermain yang ada di bangsal
anak selalu dibersihkan usai digunakan. Alat tersebut dicuci dan
direndam dalam larutan diainfektan. Pasien bisa membawa mainan ke ruang
rawat atau bermain di playing room.
Pentingnya perawatan kanker pada anak harus terus diperhatikan
seiring jumlah penderita yang terus meningkat. Data dari Sub Direktorat
Penyakit Kanker Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) Kementrian Kesehatan RI menyebutkan, saat ini tiap
tahun diperkirakan ada 175.300 kasus kanker baru pada anak. Angka
tersebut merupakan 5-7 persen dari jumlah total penderita kanker. Angka
ini naik dari jumlah total 2-3 persen pada 2006.
Dari jumlah tersebut, sekitar 96.400 kasus berakhir dengan
kematian. Kematian umumnya disebabkan kanker ditemukan pada stadium
lanjut. Adanya bangsal kanker anak bersahabat diharapkan bisa
meningkatkan kualitas pengobatan maupun perawatan paliatif. Sehingga
lebih banyak anak yang sembuh dan menjalani kualitas hidup lebih baik.
Editor :
Asep Candra
No comments:
Post a Comment