Unit Mobil Mamografi bertujuan
memberikan kemudahan kepada warga untuk mendeteksi dini kanker payudara
dengan menggunakan sistem sinar-X, yang diluncurkan Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta. Seorang ibu menunggu untuk diperiksa di mobil
mamografi pada operasi pertamanya di halaman parkir Jakarta Convention
Center.
Deteksi dini merupakan kunci untuk melawan kanker payudara. Sebuah
riset terbaru menunjukkan, perempuan yang mendapatkan mamogram secara
rutin dapat menurunkan risiko kematian akibat kanker payudara hampir
setengahnya (50 persen).
"Studi kami menambahkan lebih lanjut bukti bahwa skrining mamografi jelas mengurangi mortalitas (kematian) akibat kanker payudara," kata Dr Suzie Otto, seorang peneliti senior di departemen kesehatan masyarakat, Erasmus Medical Center, Rotterdam, Belanda.
Studi ini dipublikasikan secara online pada 6 Desember 2011 dalam journal Cancer Epidemiology, Biomarkers & Prevention.
Seperti diketahui, para ahli sampai saat ini masih memperdebatkan soal jadwal yang tepat untuk seorang perempuan melakukan skrining mamografi. Beberapa ahli menilai, perempuan harus mulai melakukan skrining mamografi pada usia 40 tahun. Sementara yang lain berpendapat perempuan harus memulainya secara rutin pada usia 50 tahun.
Di antara perempuan dengan kanker payudara, hampir 30 persen tumor ditemukan ketika mereka melakukan skrining. Dan hampir 36 persen dari perempuan belum pernah mendapatkan mammografi.
Peneliti menyimpulkan, perempuan yang mendapatkan skrining, risiko kematian akibat kanker payudara berkurang hingga 49 persen. Sementara, pada perempuan berusia 70-75 tahun memiliki pengurangan risiko kematian terbesar yakni sekitar 84 persen. Sedangkan penurunan risiko kematian pada perempuan muda (50-69 tahun), cenderung lebih kecil, yaitu sebesar 39 persen, tetapi masih dianggap substansial.
Sumber :
Editor :
Asep Candra
Penulis : Bramirus Mikail | www.kompas.com
Penulis : Bramirus Mikail | www.kompas.com
No comments:
Post a Comment