SURABAYA – Kanker serviks ( mulut rahim ) menjadi kankernomor satu dunia yang paling banyak dialami perempuan. Posisi tersebut dari
tahun ke tahun tidak bergeser dan selalu beriringan dengan kanker payudara.Sejatinya kanker jenis ini bisa segera mendapat penanganan selama perempuan mau
melakukan deteksi dini.
Deteksi dini itulah yang ditekankan dr.Pungky Mulawardhana
SpOG saat seminar Kanker Leher Rahimkini bisa dicegah di Semanggi Room, Graha Pena Surabaya kemarin (9/10). Dokter
yang berdinas di Divisi Onkologi Ginekologi bagian/SMF Obsteri dan Ginekologi
RSUD dr. Soetomo itu menjelaskan, Indonesia masih menempati urutan pertama di
Asia dengan jumlah penderita Kanker
tertinggi. Sekitar 99,7 persen penyebab kanker itu adalah Human Papiloma Virus (HPV). Kanker
tersebut bukan penyakit keturunan. “ Dan hampir setiap perempuan memiliki
risiko yang sama,” ungkapnya.
Ada empat tipe HPV. Tipe HPV 16 dan 18 menjadi penyebab 70
persen Kanker Serviks. Sejak terpapar
HPV hingga menjadi Kanker Serviks, dibutuhkan waktu cukup lama, 8-10 tahun. “
Sehingga, jika dideteksi dini terdapat HPV, bisa dila, kukan terapi dan pasien
bisa normal ( sembuh, Red),” ungkapnya.
Beberapa faktor risiko yang mempermudah terjadinya infeksi
HPV , antara lain, Sering berganti pasangan, memulai hubungan seksual pada usia
muda, merokok, memiliki banyak anak, serta daya tahan tubuh rendah.
Gejala yang perlu diwaspadai sehingga tanda kanker serviks
adalah Pendarahan yang tidak Normal sesudah berhubungan intim, pendarahan abnormal saat tidak sedang haid,
dan pendarahan sesudah manopause. Selain itu jika mendapati kelainan pada
vagina seperti keluarnya cairan kekuningan dan berbau, harus segera diberi
perhatian lebih.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pemahaman akan penyakit tersebut, memakai kondom saat berhubungan, dan melakuan
vaksinasi. Vaksin HPV itu ditujukan untuk perempuan dengan usia 1o tahun tahun
sampai 55 tahun. Jadwal pemberian tiga kali yang diberika pada bulan ke-0,
ke-2, dan ke-6.
Pencegahan paling penting adalah melakukan deteksi dini
dengan Pap Smear. Pap Smear bisa mulai
dilakukan setelah tiga tahun berhubungan
seksual secara aktif. “ selama rajin Pap Smear satu atau dua tahun sekali bisa
terhindar. Karena begitu ada gejala , langsung diobati,” jelasnya sambil
menambahkan bahwa Pap Smear tetap wajib dilakukan meski sudah di vaksin.
(kit/c6/ayi).
Jawa Pos, kamis 10 Oktober 2013
Tahukah anda " Obat Herbal Kanker Serviks" yang ampuh "Tanpa Effect Samping ", Silahkan Klik :
www.obatherbaltradisionalkanker.blogspot.com
Atau hubungi :
021 824 35 199 / 0813 899 86 812 / Pin BB : 29f14789
www.obatherbaltradisionalkanker.blogspot.com
Atau hubungi :
021 824 35 199 / 0813 899 86 812 / Pin BB : 29f14789
No comments:
Post a Comment