Monday 12 May 2014

Mengapa MERS Bisa Mematikan

Mengapa MERS Bisa Mematikan *

www.obatherbaltradisionalkanker.blogspot.com
Semenjak ditemukannya MERS pertama kali di Arab Saudi pada tahun 2012, sampai saat ini MERS/ Sindrom Pernafasan Timur Tengah sudah merenggut 100 nyawa. Virus Korona penyebab MERS memang sangat Ganas dan Mematikan.


Menurut Dokter Spesialis Paru FKUI? RSCM Diah Handayani, MERS ini rupakan suatu penyakit pernafasan yang disebabkan oleh VIRUS. Berbeda dengan penyakit pernafasan lainnya yang mana disebabkan oleh Bakteri, dan perkembangan MERS jauh lebih cepat.

"Dalam hitungan jam, bukan hari, penyakit ini menyebabkan kerusakan pada Paru yang Parah. Ini disebabkan karena Virulensi atau kemampuan virus yang menyebabkan penyakit untuk MERS sangat cepat" jelas Diah pada Kompas Health, Rabu 7/5/2014.

MERS, hampir sama dengan Pneumonia lainnya, nyaitu awalnya menyerang paru-paru dan menyebabkan Peradangan pada Organ Tersebut. Bila peradangan sudah meluas, maka fungsi dari paru-paru tersebut akan menurun.

Setelah fungsi Organ paru-paru menurun, maka suplai oksigen untuk organ tubuh lainnya terganggu, inilah yang kemudian memicu peradangan pada organ lainnya. Biasanya organ tubuh yang terkena setelah paru-paru adalah ginjal dan hati.

Peradangan di organ-organ tersebut dapat menurunkan fungsinya, dan pada akhirnya dapat menyebabkan kegagalan pada organ - organ tersebut. Inilah yang menyebabkan kematian pada penderita Pneumonia termasuk MERS.

"Pasien umumnya mengalami Multi-Organ Failure atau kegagalan multi organ, jadi tidak hanya satu organ yang mengalami kegagalan berfugsi tetapi banyak. jelas dokter dari divisi inveksi, Depatemen Pulmologi dan Ilmu kedokteran Respirasi ini.

Berbeda dengan SARS, MERS menyerang orang dari kelompok umur diatas 50 tahun. Sebanyak 65 % korban MERS adalah laki-laki dan 63,4 % menderita infeksi saluran pernafasan akut.

Guru besar Fulmonologi FKUI Menaldi Rasmin seperti dikutif Kompas 8/5/2014 menuturkan, virus KORONA belum dikenal tubuh, hal ini menyebabkan sistem pertahanan tubuh belum mampu menangkalnya dengan baik, sehingga jatuh korban jiwa.

Saat ini di Indonesia sudah ditemukan kasus meninggalnya beberapa jemaah yang baru pulang ibadah umrah, namun belum ada yang dipastikan MERS. Terakhir rabu 8/5/2014 sore, kepala dinas kesehatan Bali Ketut Suarjaya mengatakan, kasus kematian Jemaah Umrah di Bali bukan diakibatkan oleh MERS.

"Pasien sebelum berangkat sudah memiliki penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung, sehingga kemungkinan penyebab kematian akibat penyakit yang dideritanya. Namun tidak ditemukan virus MERS oleh tim dari Biomol Fakultas kedoteran dari Universitas Udayana.Tegasnya saat dihubungi kompas Health.

Penulis Unoviana Kartika / Kompas Health

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...